Ekonomi kelembagaan : Defenisi, teori dan strategi
Yustika Ahmad Erani - Personal Name
Setiyono Wahyudi - Personal Name
Yuyut Setyorini - Personal Name

Dalam perjalanannya, di samping menimbulkan kesejahteraan, mekanisme pasar yang disorong oleh aliran klasik/neoklasik telah menciptakan “polusi” yang tidak sedap bagi negara-negara yang mempraktekkannya. Celakanya, polusi tersebut bukan sekadar terjadi akibat negara tersebut salah dalam mengerjakan kebijakan yang direkomendasikan, melainkan dalam pemikiran klasik/neoklasik memang tersimpan cacat filosofis dalam wujud asumsi-asumsi yang melatarinya. Tepat pada titik inilah ekonomi kelembagaan masuk untuk mewartakan bahwa kegiatan ekonomi sangat dipengaruhi oleh tata letak antar pelaku ekonomi (teori ekonomi politik), desain aturan main (teori ekonomi biaya transaksi), norma dan keyakinan suatu individu/komunitas (teori modal sosial), insentif untuk melakukan kolaborasi (teori tindakan kolektif), model kesepakatan yang dibuat (teori kontrak), pilihan atas kepemilikan aset fisik maupun non-fisik (teori hak kepemilikan), dan lain-lain. Intinya, selalu ada insentif bagi individu untuk berperilaku menyimpang sehingga sistem ekonomi tidak bisa dibiarkan hanya dipandu oleh pasar. Dalam hal ini diperlukan kelembagaan non-pasar (non-market institution) untuk melindungi agar pasar tidak terjebak dalam kegagalan yang tidak berujung.
Ketersediaan
B111515721 | 330.9598 YUS e | Reading Room FEB 1 (300) | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
330.9598 YUS e
Penerbit
Bayumedia Publishing : Malang., 2006
Deskripsi Fisik
xix, 344 hlm,; 23 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9793695668
Klasifikasi
330.9598
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
1
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Ahmad Erani Yustika
Tidak tersedia versi lain